Kupang – Kebebasan dalam pelaksanan Implementasi Merdeka Belajar membuat pihak sekolah dapat melakukan dengan kebijakan yang berbeda.
Hal itulah yang dilakukan SMKN 4 Kupang dengan mengembangkan metode ‘SMK Bangun Desa’. Setidaknya ada 4 Desa di Pulau Semau. yang mendapatkan perhatian diantaranya Desa Letbaun.
Kepala SMKN 4 Kupang, Semi Ndolu mengatakan 4 Desa ini memiliki potensi dalam mengembangkan kemampuan dan pietemsiak tersendiri. Program ini berkaitan dengan aneka produk Ekraf berupa handycraft, pengembangan sentra tenun ikat Helong, Fotografi, dan Agrowisata.
“ Dari 8 Desa dari hasil pemetaam hanya 4 desa yang dikembangkan dengan melibatkan guru dan siswa,” ujar Semi, dalam dialog Pers Touring di SMKN 4 Kupang MTT, Jum’at (28/4).
Menurut Semi, metode dilakukan secara tidak formal seperti pembelajaran bahasa inggris dan peningkatan hasil tenun ketika mereka sedang bekerja.
“ Bahasa Inggris yang dikembangkam adalah bahasa Inggris yang bersifat menyapa dan bagaimana menjual produk hasil kreasi masyarakat,” ungkap Semi.
Semi menjelaskan pihaknya juga mengembangkan tenun masyarakat dengan menciptakan alat bantu dalam meningkatkan jumlah produksi kain tenun.
“ Alat bantu itu sudah didaftarkan ke kementrian hukum dan ham sebagai haki yang dimiliki SMKN 4,” katanya.
Semi menuturkan alat tenun ini dapat membantu meningkatkan jumlah produksi masyarakat dalam memenuhinkebutuhan industri pariswisata bagi pesanandan wisatawan.
“Dengan alat tenun ini, maka dalam pengerjaan tenun akan menghasilkan 4 tenunan sekaligua dalam setiap pengerjaan,” tandasnya.