
Kupang, smkn4kupang.sch.id-Master Trainer, Prof.Dr.Willy Toisuta,Ph.D bersama Ir. Maksi Gurang, M.Pd dan Agus Ahab, S.Pd., M.Pd melakukan pembimbingan guru kejuruan pada SMKN 1,2,3,4,5 Kota Kupang untukdilatih sebagai Master Teacher dalam penyusunan Modul dengan pola 4T.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Kupang salah satu dari 5 (lima) SMK untuk dilatih sebagai Master Teacher dalam penyusunan modul dengan pola 4T ( Telaah, Tahu, Tata dan Tutur).
Hal ini disampaikan Master Trainer, Ir. Maksi Gurang, M.Pd yang juga sebagai Pengawas Pembina SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang didampingi Staf Ahli Gubernur NTT Bidang Pendidikan, Prof. Dr. Willy Toisuta, Ph.D bersama Pengawas Pembina Bidang Manajerial SMKN 5 Kota Kupang, Agus Ahab ,S.Pd., M.Pd saat followup di SMKN 4 Kupang, Jumat (18/2/2022).
“Dasar dari pembuatan modul dengan pola 4T (Taking Learning to Task) adalah hasil kajian bahwa beberapa kompetensi keahlian tertentu pada kelompok Teknologi dan Rekayasa ketersediaan tenaga guru kejuruan banyak yang pensiun di tahun 2024, maka program yang didesign oleh Master Trainner, Prof. Dr. Willy Toisuta, Ph.D, Ir. Maksi Gurang, M.Pd (saya) bersama Pak Agus Ahab, S.Pd., M.Pd melakukan pembimbingan guru kejuruan pada SMKN 1,2,3,4,5 Kota Kupang untuk dilatih sebagai master teacher dalam penyusunan Modul dengan pola 4T,” jelas Pengawas Pembina SMKN 7 Kota Kupang itu.
“Modul sudah di launching beberapa waktu yang lalu, sekarang pada tahap ujicoba. Diharapkan modul ini bisa dimanfaatkan untuk SMK Plus Satu Tahun dimana bisa menghasilkan Instruktur Pembelajaran. Hal ini juga bagian dari implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dimana salah satu butir point di situ ada ruang untuk Instruktur Pembelajaran,” tutur Maksi Gurang.
Sementara Master Trainner, Prof. Dr. Willy Toisuta, Ph.D yang juga sebagai Staf Ahli Gubernur NTT Bidang Pendidikan, menyampaikan bahwa kunjungannya ke SMKN 4 untuk followup.
“Saya kira pertemuan ini adalah followup dari launching modul-modul yang sudah kita kembangkan sebab ada rencana untuk SMK ini nanti pendidik instruktur pembelajaran untuk membantu guru-guru di sekolah. Teman- teman disini sudah menghasilkan pekerjaan yang kita inginkan. Kepada Guru-Guru proficiat atas hasil pekerjaannya karena Kepsek mengerti semua ini dan membantu sepenuhnya sehingga kita bisa berjalan dengan lancar,” akui Prof. Willy.
“Harapannya modul-modul ini di ujicoba, lalu disempurnakan diedit kembali, ditulis kembali untuk kita pakai di seluruh NTT,” pinta Prof. Willy.
Dikatakan Prof. Williy bahwa “modul ini ditulis untuk siswa. Jadi bukan untuk guru. Oleh karena itu yang nanti kualitasnya itu siswanya. Kami berharap partisipasi penuh dari siswa,” pungkas Prof. willy.
Master Trainer Agus Ahab, S.Pd., M.Pd,menambahkan, “Modul yang kita rancang dalam program awal itu kita setting untuk 5 (lima) sekolah. Dari 5 (lima) sekolah itu dipilih 20 kompetensi keahlian atau jurusan. Masing- masing jurusan itu diminta untuk membuat modul untuk mata pelajaran kompetensi kejuruan atau dikenal C3.
Kelima sekolah tersebut yaitu, SMKN 1 Kupang (Geomatika), SMKN 2 Kupang ( TKJ), SMKN 3 Kupang (Tata Boga/Kuliner), SMKN 4 Kupang (Kriya Tekstil), dan SMKN 5 Kupang (Teknik Instalasi Tenaga Listrik),” jelas Agus Ahab.
Kepala SMKN 4 Kupang, Semi Ndolu, S.Pd mengaku senang. “Ini merupakan kebanggaaan bagi SMKN 4 Kupang, di NTT hanya 5 (lima) SMK yang menjadi pilot project untuk mimpi besar ini. Jadi ini inovasi kolaboratif,” katanya.
Lanjut Semi Ndolu, “selama ini memang melalui pembelajaran berbasis project atau penugasan itu kita sudah laksanakan hanya memang kami sadari bahwa ada banyak hal yang belum dilaksanakan sebagaimana yang disampaikan Prof Willy. Nah karena itu dengan adanya program SMK Plus Satu Tahun ini tidak saja untuk menyiapkan tenaga instruktur yang nanti akan bisa membantu guru yang sekarang kita kekurangan guru guru kejuruan, tidak saja untuk itu, tapi juga sekaligus kita sedang menata ulang kembali proses dan strategi pembelajaran yang lebih baik,” ujar Ketua Pengurus Ikatan Alumni PAK/IPT-UKAW Kupang NTT.
Dikatakan Semi Ndolu, “Kami di SMKN 4 konsentrasi di tenun. Untuk pengembangan SMK Plus Satu Tahun ini maka kami mengharapkan tujuan dari pada pembelajaran ini nanti, itu bisa menghasilkan tenaga- tenaga penenunun yang profesioanal sebagaimana arahan Prof.Willy juga produk- produk mereka itu ada prodak-prodak yang memiliki nilai budaya tinggi sekaligus memiliki nilai jual yang layak.
Selain itu juga kita mesti lakukan kolaborasi tidak saja di internal kita di sekolah antar guru mata pelajaran yang bisa berkolaborasi bersama, tetapi juga melakukan kolaborasi dengan pihak luar yang memiliki kemampuan entrepreneur. Jadi disitulah kemudian wawasan kewirausahaan anak-anak itu menjadi terbuka.
Saya kira ini konsep akan sama dengan konsep pengembangan SMK yaitu link and match, jadi apa yang kita ajar di sekolah itu yang mesti juga sesuai dengan apa dibutuhkan dan yang terjadi di lapangan atau pasaran. Kalau sudah seperti itu maka saya kira anak-anak kita akan menciptakan generasi- generasi atau tamatan-tamatan SMK yang tidak saja memiliki selesai tahapan pembelajaran sesuai dengan program pembelajaran di SMK, tetapi juga mereka sudah bisa mandiri dalam hal ini bisa berwirausaha,” harap Ketua MKKS SMK Kota Kupang itu. (TD)
Sumber : https://ranakanews.com/